Rabu, 25 Oktober 2017

Keasaman dan Kebasaan Senyawa Organik

Asam merupakan substansi yang memberikan ion berupa proton ke senyawa lain. asam organik adalah asam karboksilat atau asam yang terbentuk karena persenyawaan dengan senyawa organik . Asam organik dapat juga diartikan sebagai asam lemah karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi.
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus karboksil lain.
Suatu molekul asam karboksilat mengandung gugusan –OH dan dengan sendirinya dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Karena adanya ikatan hidrogen, maka asam karboksilat yang mengandung satu sampai empat atom karbon dapat bercampur dengan air. Asam karboksilat yang mempunyai atom karbon lebih banyak kebanyakan larut sebagian



Fenol memiliki -OH terikat pada rantai benzennya.
Saat ikatan hidrogen-oksigen pada fenol terputus, anda mendapatkan ion fenoksida , C6H5O-. Delokalisai juga terjadi pada ion ini. Pada saat ini, salah satu dari antara elektron bebas dari atom oksigen overlap dengan elektron dari rantai benzen.  Fenol merupakan salah satu asam organik yang keasamannya lebih lemah dibandingkan dengan asam acetik atau asam etanoik.


Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan electron (donor pasangan electron). 
Amonia dalam larutan berada dalam kesetimbangan seperti berikut.


Sebuah ion amonium dibentuk bersama dengan ion hidroksida. Karena amonia merupakan basa lemah, keadaan ion tidak lama dan kembali lagi ke keadaan semula. Kesetimbangan bergeser ke arah kiri.
Amonia bereaksi sebagai basa karena adanya pasangan bebas yang aktif dari nitrogen, Nitrogen lebih elektronegatif dari hidrogen sehingga menarik ikatan elekton pada molekul amonia kearahnya. Atau dengan kata lain dengan adanya pasangan bebas terjadi muatan negatif sekitar atom nitrogen. Kombinasi dari negatifitas ekstra tersebut dan daya tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.

Gugus substituen yang tidak mengalami reaksi namum berlokasi di dekat pusat reaksi mengganggu kekuatan tersebut melalui penarikan elektron atau penyumbangan elektron. Substituen pemberi elektron meningkatkan kekuatan nukleofil (kebasaan) dan menurunkan kekuatan elektrofil (keasaman); hal yang sebaliknya terjadi pada substituen penarik elektron yang akan meningkatkan kekuatan elektrofil dan menurunkan kekuatan nukleofil pereaksi.


Daftar Pustaka 
Fessenden,R.J dan Fessenden J.S.1982. Kimia Organik Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga.
Firdaus,2009. Kimia Organik Fisis I. Makassar: UNHAS

Pertanyaan:
1. mengapa fenol lebih lemah daripada asam etanoik atau asam acetik?
2. bagaimana hubungan pKb dengan kebasaan suatu senyawa?

13 komentar:

  1. terimakasih atas materinya. menurut saya jawaban dari permasalahan tersebut yaitu
    1. fenol bersifat lebih lemah karena pada fenol hanya memiliki gugus subtituen OH yang memiliki keasaman rendah, sedangkan pada asam asetat (asam acetik) terdapat gugus subtituen COO- dimana gugus subtituen RCOO- memiliki tingkat pengaruh keasaman yang lebih tinggi karena struktur resonansinya yang ekuivalen.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya, menurut saya hubungan pKb dengan kebasaan suatu senyawa adalah semakin kecil nilai skala pKb maka akan semakin kuat sifat kebasaan senyawa begitu pula sebaliknya.

    BalasHapus
  3. Menurut saya, pada ion fenoksida yaitu atom oksigen yang paling elektronegatif dan sistem terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Dimana pada delokalisasi akan menyebabkan ion fenokaida lebih stabil sehingga fenol menjadi bersifat asam. Pada muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dan membuatnya lebih mudah terbentuknya fenol kembali, hal inilah yang menyebabkan sifat keasaman fenol sangat lemah.

    BalasHapus
  4. terimskasih atas penjelasannya, saya ingin mencoba menjawab pertanyaan ke dua menurut saya harga pKb berbanding terbalik dimana apabila suatu senyawa memiliki sifat basa yang lemah maka nilai pKbnya akan besar
    semoga membantu

    BalasHapus
  5. materi yang sangt menarik, saya akan menjawab pertanyaan kedua dimana nilai pKb dapat menindikasikan bahwa semakin besar nilai pKb maka sifat basanya akan semakin lemah begitu sebalknya.

    BalasHapus
  6. Trimakasih buat materi yang di sampaikan
    Saya akan mencoba menjawab
    Menurut saya fenol bersifat lebih lemah karena pada fenol hanya memiliki gugus subtituen OH yang memiliki keasaman rendah, sedangkan pada asam asetat (asam acetik) terdapat gugus subtituen COO- dimana gugus subtituen RCOO- memiliki tingkat pengaruh keasaman yang lebih tinggi karena struktur resonansinya yang ekuivalen. Dan yang kedua dimana nilai pKb dapat memberikan sifat kebasaannya dimna semakin besar pKbnya maka sifat basanya akan semakin lemah

    BalasHapus
  7. Menurut saya untuk pertanyaan kedua dimana nilai pKb dapat mengindikasikan bahwa semakin besar nilai pKb maka sifat basanya akan semakin lemah begitu sebaliknya.

    BalasHapus
  8. 1. Fenol kurang asam dibandingkan asam asetat dikarenakan asam asetat memiliki jumlah O lebih banyak ada 2 yang aman muatan negatif beresonansi pada krdua atom O tersebut

    2. pKb adalah derajat kebasaan. Semakin besar pKb semakin bersifat basa

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas materinya menarik sekali
    Sayang akan menjawab pertanyaan no2
    pKb akan menentukan sifat basa senyawa semakin kecil nilanya maka semakin basa

    BalasHapus
  10. Terimakasih atas materinya
    Menurut saya semakin kecil nilai pkb semakin basa sifat kebasaannya

    BalasHapus
  11. 1. Karena fenol hanya memiliki gugus subtituen OH yang memiliki keasaman rendah, sedangkan pada asam asetat (asam acetik) terdapat gugus subtituen COO- dimana gugus subtituen RCOO- memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi.

    BalasHapus

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Retrosynthetic Analysis

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Retrosynthetic Analysis             Analisis retrosintetik (retrosintesis) adala...