Ikatan C-C (Ikatan karbon-karbon)
Ikatan karbon-karbon adalah ikatan
kovalen antara dua atom karbon Bentuk
yang paling umum adalah ikatan kovalen - ikatan yang terdiri dari dua elektron.
Ikatan tunggal karbon-karbon adalah ikatan sigma dan dikatakan terbentuk dari
satu orbital hibrid dari masing-masing atom karbon. Karbon adalah salah satu
dari beberapa elemen yang dapat membentuk rantai panjang atom sendiri, yang
disebut katenasi. Hal ini ditambah dengan kekuatan ikatan karbon-karbon
menimbulkan sejumlah besar bentuk molekul, banyak yang merupakan elemen
struktural penting dari kehidupan, sehingga senyawa karbon memiliki bidang
mereka sendiri studi: kimia organik.
Reaksi ikatan pembentukan
karbon-karbon adalah reaksi organik di mana ikatan karbon-karbon baru
terbentuk. Mereka penting dalam produksi bahan kimia buatan manusia seperti
obat-obatan dan plastik.
Pembentukan
Ikatan C-C
1. Melalui
reaksi radikal bebas2. Melalui reaksi ion
Reaksi lain dalam pembentukan
ikatan karbon-karbon adalah reaksi Aldol, reaksi Diels-Alder, penambahan reagen
Grignard ke grup karbonil, dan sebagainya.
Reaksi Substitusi (Penyerang elektrofil dan nukleofil)
Bagi kebanyakan reaksi, adalah
tepat sekali untuk menyebut satu reaktan sebagai pereaksi penyerang dan yang
lain disebut substrat. Di dalam reaksi heterosiklik, umumnya pereaksi yang
membawa pasangan elektron ke substrat atau mengambil elektron dari substrat.
Pereaksi yang membawa pasangan elektron disebut nukleofil dan reaksinya disebut
nukleofilik. Pereaksi yang mengambil pasangan elektron disebut elektrofil dan reaksinya
disebut elektrofilik.
Substitusi nukleofilik
Reaksi yang berlangsung karena
penggantian satu atau lebih atom atau gugus dari suatu senyawa oleh atom atau
gugus lain disebut reaksi substitusi. Bila reaksi substitusi melibatkan
nukleofil, maka reaksi disebut substitusi nukleofilik(SN), dimana S menyatakan
substitusi dan N menyatakan nukleofilik.
Spesies yang bertindak sebagai
penyerang adalah nukleofil (basa Lewis), yaitu spesies yang dapat memberikan
pasangan elektron ke atom lain untuk membentuk ikatan kovalen. Pada umumnya
nukleofil adalah ion yang bermuatan negatif (anion), tetapi beberapa molekul
netral dapat pula bertindak sebagai nukleofil, contoh: H2O, CH3OH, dan CH3NH2.
Terdapat dua reaksi substitusi
nukleofilik yang dapat diterima,yaitu SN1
dan SN2. Simbol SN menunjukkan reaksi substitusi nukleofilik, sedangkan arti 1 dan
2 adalah unimolekuler dan bimolekuler. Mekanisme reaksi SN1 berlangsung dua
tahap. Tahap pertama melibatkan ionisasi alkil halida menjadi ion karbonium,
berlangsung lambat dan merupakan tahap penentu reaksi. Tahap ke dua melibatkan
serangan yang cepat dari nukleofil pada karbonium.
Faktor yang menentukan SN1 adalah pengaruh gugus lepas, pengaruh pereaksi atau gugus yang akan masuk dan pengaruh pelarut atau lingkungan
Mekanisme Reaksi SN2
Bila laju reaksi substitusi
nukleofilik tergantung pada konsentrasi substrat dan nukleofil, maka reaksi ini
dimanakan reaksi tingkat dua dan dinyatakan dengan SN2
Dalam reaksi SN2, nukleofil menyerang
substrat dari arah belakang, dalam arti nukleofil mendekati substrat dari arah
yang berlawanan dengan posisi gugus pergi. Reaksinya merupakan proses satu langkah,
tanpa pembentukan zat antara. Pola umum dari serangan nukleofil terhadap substrat
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Substitusi elektrofilik
Perbedaan mekanisme reaksi
substitusi elektrofilik dengan mekanisme reaksi substitusi nukleofilik, terletak
pada spesies penyerang dan gugus pergi. Pada reaksi substitusi elektrofilik,
spesies penyerang dan gugus perginya adalah suatu elektrofil (asam menurut
konsep Lewis ). Pada dasarnya perubahan yang terjadi pada reaksi substitusi
elektrofilik adalah suatu elektrofil (asam menurut konsep Lewis) membentuk
sebuah ikatan baru dengan atom karbon substrat dan salah satu substituen pada
karbon tersebut lepas tanpa membawa pasangan elektronnya. Elektrofilnya dapat
berupa ion positif, atau ujung positif suatu dipol, atau dipol terinduksi.
R – X + Y + →
R – Y + X+
Substrat elektrofil hasil substitusi gugus pergi
Permasalahan:
1. Mengapa beberapa molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil?
2. Jelaskan faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1!
2. Jelaskan tahapan Mekanisme SN1 pada reaksi hidrolisis berikut:
Sumber :
Fessenden R. J.dan J. S. Fessenden/A. Hadyana Pudjaatmaka (1986). Kimia Organik, (terjemahan dari Organic
Chemistry, 3rd Edition), Erlangga, Jakarta
terimakasih atas materinya
BalasHapussaya akan mencoba membantu menjawab pertanyaan nomor 3 dimana pada reaksi tersebut pada tahap pertama terjadi pemutusan ikatan C-Br yang akan membentuk ion bromida dan karbokation. kemudian pada tahap kedua karbokation yang terbentuk akan bergabung dengan nukleofil membentuk produk berupa ion t-butiloxonium. dan pada tahap ketiga adalah pelepasan ion H+ menggunakan air yang akan menghasilkan t-butil alkohol dan ion hidronium.
Menurut saya untuk jawaban no. 1 molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil Hal tersebut diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya sedangkan untuk jawaban no. 2 faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
BalasHapusa.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Materi yang menarik Wulan, molekul netral dapat bertindak sebagai nukleofil dikarenakan molekul tesebut memiliki pasangan elektron bebas, yg dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom karbon pada substrat.
BalasHapusterimakasih untuk materinya. menurut saya.
BalasHapus1. meskipun netral tetapo molekul tersebut dapat memberikan pasangan elektron yang terdapat pada atom O maupun N ke atom lain untuk membentuk ikatan kovalen.
Terimakasih
saya akan mecoba menjawab no 2
BalasHapusmenurut saya pengaruh gugus lepas adalah
•Gugus lepas akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, jadi tergantung pada kekuatan ikatan antara substrak dengan
leaving group
C-F > C-Cl > C-Br > C-I
•Makin besar sifat kebasaan X-makin kuat terikat pada R sehingga sulit lepas.
•X- akan mudah distabilkan, dalam pelarut polar, jadi reaksi ini akan mudah terjadi jika ditambahkan AgNO3 untuk mengikat X yang lepas membentuk AgX
materi yang anda sampaikan sangat bermanfaat sekali, saya ingin mencoba menjawab pertanyaan yang telah anda ajukan
BalasHapusno 1. menurut saya hal tersebut dapat terjadi dikarenakan untuk senyawa yang anda tanyakan merupakan salah satu senyawa yang memiliki pasangan elektron bebas dimana PEB ini dapat digunakan dalam pembentuk ikatan sigma bersama-sama atom C
2. sesuai dengan prinsipnya dimana
a.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup (C-F > C-Cl > C-Br > C-I)
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
terima kasih saya akan mencoba menjawab no 2 jawaban no. 2 faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
BalasHapusa.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup(C-F > C-Cl > C-Br > C-I)
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Menurut saya, dapat bertindak sebagai nukleofil hal ini diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya.
BalasHapusTerimakasih ulan,saya mencoba menjawab pertanyaan anda,yaitu faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
BalasHapusa.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Baiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, yaitu diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya..
BalasHapusBaiklah saya akan menjawab pertanyaan pertama, yaitu diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya..
BalasHapusTerimakasih atas pemaparan materi yang sangat bermanfaat menurut saya untuk jawaban pertama diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya s, diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya .
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1 :
BalasHapusmolekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil dikarena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas, sehingga dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya
Terimakasih atas penjelasannya wulan, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya
BalasHapus1.molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil Hal tersebut diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya
2.faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
a.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Terimakasih :)
Terimakasih materinya,
BalasHapusUntuk jawaban pertanyaan anda adalah
1. Hal tersebut diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya..
2. pengaruh dari gugus lepas pada SN1 adalah
a.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
3. tahap pertama terjadi pemutusan ikatan C-Br membentuk ion bromida dan karbokation. tahap kedua karbokation yang terbentuk akan bergabung dengan nukleofil membentuk produk berupa ion t-butiloxonium
tahap ketiga adalah pelepasan ion H+ menggunakan air yang akan menghasilkan t-butil alkohol dan ion hidronium..
Untuk pertanyaan pertama, menurut saya molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil Hal tersebut diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya.
BalasHapusTerimakasih atas materi yang disampaikan
BalasHapusSaya akan menciba untuk menjawab
Menurut saya Mengapa beberapa molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil? Karena molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil Hal tersebut diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya
2. 2. pengaruh dari gugus lepas pada SN1 adalah
a.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Semoga bermanfaat
Terimakasih
terimakasih atas materinya, menurut saya untuk pertanyaan no. 2 faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
BalasHapusa.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Hai wulan, saya akan mejawab pertanyaan anda yang pertama, menurut saya molekul netral seperti H2O, CH3OH, dan CH3NH2 dapat bertindak sebagai nukleofil Hal tersebut diakibatkan karena molekul-molekul netral tersebut memiliki pasangan elektron bebas atau menyendiri yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan sigma dengan atom C substratnya
BalasHapusterimakasih
terima kasih atas materinya wulan, menurut saya
BalasHapuspengaruh dari gugus lepas pada SN1 adalah
a.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX
Terimakasih wulan untuk materinya. menurut saya untuk pertanyaan kedua yaitu
BalasHapusfaktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
a.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusterimakasih atas materinya disini pertanyaan ketiga ahap pertama terjadi pemutusan ikatan C-Br membentuk ion bromida dan karbokation. tahap kedua karbokation yang terbentuk akan bergabung dengan nukleofil membentuk produk berupa ion t-butiloxonium
BalasHapustahap ketiga adalah pelepasan ion H+ menggunakan air yang akan menghasilkan t-butil alkohol dan ion hidronium..
faktor pengaruh gugus lepas pada reaksi substitusi mekanisme SN1 yaitu:
BalasHapusa.gugus tersebut akan lebih mudah lepas jika memiliki energi ikatan kecil, sehingga bergantung pada kekuatan ikatan antara substrat dengan leaving grup.
b. makin besar sifat kebasaannya maka akan makin terikat kuat pada R dan akan sulit untuk dilepaskan
c. gugus tersebut akan mudah distabilkan dalam pelarut polar dengan penambahan AgNO3 yang akan mengikat gugus yang lepas (X) membentuk AgX