Asam merupakan
substansi yang memberikan ion berupa proton ke senyawa lain. asam organik
adalah asam karboksilat atau asam yang terbentuk karena persenyawaan dengan
senyawa organik . Asam organik dapat juga diartikan sebagai asam lemah
karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam
berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi.
Suatu asam
karboksilat adalah suatu senyawa yang mengandung gugusan karboksil, suatu
istilah yang berasal dari karbonil dan hidroksil. Gugusan yang terikat pada
gugusan karboksil dalam asam karboksilat bisa gugus apa saja, bahkan bisa gugus
karboksil lain.
Suatu molekul asam karboksilat mengandung gugusan –OH
dan dengan sendirinya dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Karena
adanya ikatan hidrogen, maka asam karboksilat yang mengandung satu sampai empat
atom karbon dapat bercampur dengan air. Asam karboksilat yang mempunyai atom
karbon lebih banyak kebanyakan larut sebagian
Fenol memiliki -OH
terikat pada rantai benzennya.
Saat ikatan
hidrogen-oksigen pada fenol terputus, anda mendapatkan ion fenoksida , C6H5O-. Delokalisai juga
terjadi pada ion ini. Pada saat ini, salah satu dari antara elektron bebas dari
atom oksigen overlap dengan elektron dari rantai benzen. Fenol merupakan salah satu asam organik yang keasamannya
lebih lemah dibandingkan dengan asam acetik atau asam etanoik.
Basa menurut
Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan electron (donor pasangan
electron).
Amonia dalam larutan
berada dalam kesetimbangan seperti berikut.
Sebuah ion amonium
dibentuk bersama dengan ion hidroksida. Karena amonia merupakan basa lemah,
keadaan ion tidak lama dan kembali lagi ke keadaan semula. Kesetimbangan
bergeser ke arah kiri.
Amonia bereaksi sebagai
basa karena adanya pasangan bebas yang aktif dari nitrogen, Nitrogen lebih
elektronegatif dari hidrogen sehingga menarik ikatan elekton pada molekul
amonia kearahnya. Atau dengan kata lain dengan adanya pasangan bebas terjadi
muatan negatif sekitar atom nitrogen. Kombinasi dari negatifitas ekstra
tersebut dan daya tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.
Gugus substituen yang
tidak mengalami reaksi namum berlokasi di dekat pusat reaksi mengganggu
kekuatan tersebut melalui penarikan elektron atau penyumbangan elektron.
Substituen pemberi elektron meningkatkan kekuatan nukleofil (kebasaan) dan
menurunkan kekuatan elektrofil (keasaman); hal yang sebaliknya terjadi pada
substituen penarik elektron yang akan meningkatkan kekuatan elektrofil dan
menurunkan kekuatan nukleofil pereaksi.
Daftar Pustaka
Fessenden,R.J dan
Fessenden J.S.1982. Kimia Organik Edisi Ketiga.Jakarta: Erlangga.
Firdaus,2009. Kimia
Organik Fisis I. Makassar: UNHAS
Pertanyaan:
1. mengapa fenol lebih lemah daripada asam etanoik atau asam acetik?
2. bagaimana hubungan pKb dengan kebasaan suatu senyawa?
terimakasih atas materinya. menurut saya jawaban dari permasalahan tersebut yaitu
BalasHapus1. fenol bersifat lebih lemah karena pada fenol hanya memiliki gugus subtituen OH yang memiliki keasaman rendah, sedangkan pada asam asetat (asam acetik) terdapat gugus subtituen COO- dimana gugus subtituen RCOO- memiliki tingkat pengaruh keasaman yang lebih tinggi karena struktur resonansinya yang ekuivalen.
terimakasih atas jawabannya :)
HapusTerima kasih atas materinya, saya akan mencoba menjawab pertanyaannya, menurut saya hubungan pKb dengan kebasaan suatu senyawa adalah semakin kecil nilai skala pKb maka akan semakin kuat sifat kebasaan senyawa begitu pula sebaliknya.
BalasHapusterimakasih atas jawabannya :)
HapusMenurut saya, pada ion fenoksida yaitu atom oksigen yang paling elektronegatif dan sistem terdelokalisasi terpusat pada daerah oksigen tersebut. Dimana pada delokalisasi akan menyebabkan ion fenokaida lebih stabil sehingga fenol menjadi bersifat asam. Pada muatan negatif disekitar oksigen akan tertarik pada ion hidrogen dan membuatnya lebih mudah terbentuknya fenol kembali, hal inilah yang menyebabkan sifat keasaman fenol sangat lemah.
BalasHapusterimskasih atas penjelasannya, saya ingin mencoba menjawab pertanyaan ke dua menurut saya harga pKb berbanding terbalik dimana apabila suatu senyawa memiliki sifat basa yang lemah maka nilai pKbnya akan besar
BalasHapussemoga membantu
materi yang sangt menarik, saya akan menjawab pertanyaan kedua dimana nilai pKb dapat menindikasikan bahwa semakin besar nilai pKb maka sifat basanya akan semakin lemah begitu sebalknya.
BalasHapusTrimakasih buat materi yang di sampaikan
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab
Menurut saya fenol bersifat lebih lemah karena pada fenol hanya memiliki gugus subtituen OH yang memiliki keasaman rendah, sedangkan pada asam asetat (asam acetik) terdapat gugus subtituen COO- dimana gugus subtituen RCOO- memiliki tingkat pengaruh keasaman yang lebih tinggi karena struktur resonansinya yang ekuivalen. Dan yang kedua dimana nilai pKb dapat memberikan sifat kebasaannya dimna semakin besar pKbnya maka sifat basanya akan semakin lemah
Menurut saya untuk pertanyaan kedua dimana nilai pKb dapat mengindikasikan bahwa semakin besar nilai pKb maka sifat basanya akan semakin lemah begitu sebaliknya.
BalasHapus1. Fenol kurang asam dibandingkan asam asetat dikarenakan asam asetat memiliki jumlah O lebih banyak ada 2 yang aman muatan negatif beresonansi pada krdua atom O tersebut
BalasHapus2. pKb adalah derajat kebasaan. Semakin besar pKb semakin bersifat basa
Terima kasih atas materinya menarik sekali
BalasHapusSayang akan menjawab pertanyaan no2
pKb akan menentukan sifat basa senyawa semakin kecil nilanya maka semakin basa
Terimakasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya semakin kecil nilai pkb semakin basa sifat kebasaannya
1. Karena fenol hanya memiliki gugus subtituen OH yang memiliki keasaman rendah, sedangkan pada asam asetat (asam acetik) terdapat gugus subtituen COO- dimana gugus subtituen RCOO- memiliki tingkat keasaman yang lebih tinggi.
BalasHapus