Senin, 16 April 2018

A Carbonyl Chemistry (Kimia Karbonil) dalam Sintesis Organik


Organometallic Additions



     Kimia organologam mengacu pada reaksi yang menggunakan kelassenyawa (R-M) yang mengandung ikatan kovalen antara karbon dan logam.Mereka dipersiapkan dengan reaksi langsung dari logam dengan suatusenyawa organik (metalisasi) atau dengan penggantian logam dalam suatusenyawa organologam dengan logam lain (transmetallation).


Organomagnesium or Grignard Reagents (R-Mg-X)

Penggunaan reagen organologam dalam sintesis organik dimulai sekitar tahun 1899 ketika Victor Grignard menemukan bahwa alkil halida bereaksi dengan logam magnesium di dietileter untuk memberikan solusi homogen.


Organolithium Reagent

    Organolithium reagen adalah senyawa organologam yang mengandung ikatan karbon-litium. Mereka adalah reagen penting sintesis anorganik, dan sering digunakan untuk mentransfer gugus organik atau atom litium ke substrat dalam langkah sintetis, melalui penambahan nukleofilik atau deprotonasi sederhana. Organolithium reagen digunakan dalam industri sebagai inisiator untuk polimerisasi anionik, yang mengarah pada produksi berbagai elastomer. Mereka juga telah diterapkan dalam sintesis asimetris di industri farmasi.


Alkylations



       Aldehid dan keton bersifat asam pada posisi alfa karena deprotonasi menghasilkan basa knjugasi resonansi ayng stabil (enolat). Ion enolat merupakan nukleofilik pada karbon alfa. Enolat diperoleh dari aldehid yang sulit dikendalikan karena aldehid juga merupakan elektrofil yang baik dan sering terjadi reaksi dimerisasi (self-aldol condensation). Namun, enolat keton merupakan spesi sintesis yang sebaguna karena dapat bereaksi dengan berbagai elektrofil. Misalnya, jika direaksikan dengan alkil halide (RX) enolat bertindak sebagai nukleofil dalam mekanisme SN2 yang menambahkan gugus alkil ke kerbon alfa.


Michael reaction

      Pandangan luas dari reaksi Michael mungkin paling mudah diringkas dengan "penambahan 1,4" atau "penambahan konjugat"ke senyawa karbonil α, β-tak jenuh. Namun, ada reaksi kompetitif yang jelas, di mana kita melihat reaksi 1,2-tambahan sudah akrab bagi kita dalam kimia karbonil (Skema I).



Reaksi Michael telah digunakan secara luas dalam sintesis organik untuk kemampuan pembentukan ikatan C-C. Ini digunakan dalam pengertian tradisional di mana enolat bereaksi dengan karbonil tak jenuh α, β. Reaksi Michael terdapat spesi yang berperan sebagai donor Michael dan akseptor Michael. 

Carbonyl Condentation Reaction

     Kondensasi aldol merupakan ebuahreaksi organik antara ion enolat dengan senyawa karbonil, membentuk β-hidroksialdehida atau β-hidroksiketon dan diikuti dengan dehidrasi, menghasilkan sebuah enon terkonjugasi. Kondensasi aldol melibatkan adisi nulekfilik sebuah enolat keton kesebuah aldehida, membentuk β-hidroksi keton, atau sebuah "aldol" (aldehida + alkohol). 


Sumber :
Starkey, L. S. 2012. Introduction to Strategies for Organic Synthesis. Unites State of America: John Wiley and Sons, Inc.

Wyatt, P dan S. Warren. 2007. Organic Syhtnesis: Strategy and Control. Unites State of America: John Wiley and Sons, Inc.


PERTANYAAN:

1.      1. Bagaimana hubungan kereaktifan akseptor Michael dengan reaksi adisi yang terjadi?

2.      2. Bagaimana jika dalam reaksi kondensasi digunakan suatu basa kuat? 

32 komentar:

  1. terima kasih atas materinya, menurut saya jika menggunakn basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  2. terimakasih wulan,
    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  3. Terima kasih mbak nurr
    Saya akan coba jawab
    1. Akseptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.
    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebut akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol.

    BalasHapus

  4. 1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  5. Terima kasih materinya
    Jawaban pertanyaan:
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  6. Terima kasih materinya
    Jawaban pertanyaan:
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  7. saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua, Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  8. 1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  9. hai wulan,menurut saya
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  10. Hai wulaaan
    1. Akseptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  11. Terimaksih atas materinya wulan menurut saya
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  12. Materi yang menarik Wulan,
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  13. saya akn menjawab:
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    BalasHapus
  14. terimakasih wulan,
    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  15. Terimakasih materinya wulan
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  16. Hai Wulan
    jawaban :
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktif cenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4.Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Pada kondensasi, digunakan NaOEt (basa lemah) agar tidak terjadi deprotonasi penuh terhadap keton, namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya.

    BalasHapus
  17. Menurut saya
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  18. terimkasih atas penjelasan materinya wulan
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  19. Menurut saya
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  20. Terimaksih atas materinya wulan menurut saya
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  21. 1. Akseptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    BalasHapus
  22. Menurut saya untuk jawaban no. 1 Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol. Sedangkan untuk jawaban no. 2 jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  23. terimakasih pemaparannya
    1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol

    BalasHapus
  24. Menurut saya jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  25. Terimakasih wulan,
    Menurut saya untuk jawaban no. 1 Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol. Sedangkan untuk jawaban no. 2 jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  26. jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol.

    BalasHapus
  27. Terimakasih wulan,
    Menurut saya untuk jawaban no. 1 Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol. Sedangkan untuk jawaban no. 2 jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  28. terima kasih atas materinya, menurut saya jika menggunakn basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  29. Jawaban nomor satu yaitu mengenai Akdeptor Michael yang paling reaktif atau  Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung  untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    Dan jawaban dari nomor dua itu Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  30. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    BalasHapus
  31. 1. Akdeptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus
  32. 1. Akseptor Michael yang paling reaktif atau Nukelofil yang paling reaktifcenderung memberikan adisi 1,2 (CHO>AlkCO>ArCO>COOR>CN) dan sebaliknya, akseptor michael yang paling tidak reaktif atau nukleofil paling tidak reaktif cenderung untuk memberikan adisi 1,4 .Dan biasanya reaksi Michael menghasilkan produk Michael yang dilanjutkan dengan kondensasi aldol.

    2. Jika suatu reasi kondensasi dilakukan dengan basa kuat maka karbonil dalam reaksi tersebyt akan terdeprotonasi secara keseluruhan, sehingga tidak dapat membentuk ion enolat yang berperan dalam pembentukan aldol

    BalasHapus

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Retrosynthetic Analysis

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Retrosynthetic Analysis             Analisis retrosintetik (retrosintesis) adala...