Rabu, 18 April 2018

STEREOCONTROL AND RING-FORMATION

A.    Kontrol Stereo pada Sistem Asiklis.
Reaksi molekul asiklik dapat menghasilkan stereoisomer, dan ketika seorang ahli kimia mengacu pada "mengendalikan stereokimia" dalam reaksi seperti itu ada upaya untuk menghasilkan satu stereoisomer dalam preferensi ke yang lain sebagai produk utama dari suatu reaksi. Situasi khas di mana kontrol stereokimia penting adalah sebagai berikut:
Selektivitas Markonikov/Anti Markonikov
Reaksi khas yang menggambarkan adisi markonikov adalah reaksi HBr dengan 2-metil 2-butena yang menghasilkan 2-bromo 2-metil butana. Reaksi adisi anti markonikov yang khas adalah adisi boran pada alkena, yang menghasilkan alkohol pimer, setelah oksidasi terhadap intermediet alkil boran. Jika reaksi menghasilkan karbokation, maka orientasi Markonikov pasti dihasilkan. Jika diinginkan adisi anti-Markonikov, maka pengubahan pada mekanisme reaksi harus terjadi.


Reaksi HBr dengan 2-metil-2-butena yang menghasilkan 2-bromo-2-metil-butana.
Retensi vs Inversi Konfigurasi
Transformasi kelompok fungsional sering dilanjutkan dengan retensi, rasemisasi atau inversi pusat stereokimia. Jelas, penting untuk memprediksi stereoisomer mana yang lebih disukai jika reaksi bersifat stereoselektif, dan juga penting untuk mengantisipasi stereokontrol yang buruk dalam suatu reaksi. Dalam reaksi SN2, kita tahu bahwa reaksi berlangsung dengan inversi stereokimia lengkap dan SN1 diprediksi untuk melanjutkan dengan rasemisasi lengkap atau parsial.. Contoh sederhana untuk menginversi pusat stereokimia adalah mengkonversi gugus fungsi menjadi gugus fungsi lainnya. Proses ini biasanya melibatkan alkohol atau substrat amina. Jika alkohol dikonversi menjadi turunan dengan ikatan C – O lemah serta adanya kecenderungan yang besar untuk terjadinya penggantian ,maka tipe SN2 menjadi mungkin dengan inversi pusat stereogenik tersebut.


Contoh pengontrolan konfigurasi pusat khiral adalah konversi alkohol sekunder khiral menjadi klorida sekunder yang sesuai dengan tionil klorida

Selektivitas cis-trans
Kontrol pada geometri cis-trans telah ditunjukkan pada reduksi alkuna engan hidrogenasi katalitik atau dengan logam alkali. Katalis Lindlar memungkinkan terjadinya reduksi secara selektif terhadap alkuna menjadi cis-alkena. Keadaan yang berlawanan, alkun dengan logam alkali akan menghasilkan trans-alkena. Sekali lagi, pengertian utama terhadap perbedaan dua mekanisme reaksi tersebut memungkinkan pengontrolan geometri cis-trans produk akhir.



Katalis Lindlar memungkinkan terjadinya reduksi secara selektif terhadap alkuna menjadi cis-alkena.
Selektivitas syn-anti
Reaksi enolat merupakan contoh tentag kemampuan untuk mempengaruhi atau mengontrol distereoselektivitas, dengan mengubah basa atau kondisi reaksi lain. Produk-produk akhir dari serangkaian reaksi ini adalah syn diastereomer dan antidiastereomer.
Pada contoh ini, syn diol dibentuk melalui pelepasan nukleofil hidroksida dari sisi belakang ke karbon yang kurang terhalang. Hasil yang diperoleh adalah syn-diol. Dalam beberapa hal,mungkin mengontrol pembukaan cincin epoksida,terutama terhadap molekul siklis, seperti pada reaksi 1-fenilsikloheksena oksida dengan hidroksida.


Khelasi Heteroatom
     Salah satu faktor utama untuk mengontrol distereoselektivitas adalah pengaruh khelat gugus-gugus heteroatom tetangga (pengaruh gugus tetangga). Keadaan ini dapat ditunjukkan pada reaksi alkohol alilikkhiral dengan asam peroksi. Koordinasi dengan oksigen dan pelepasa oksigen elektrofilik dari sisi tersebut menghasilkan alkohol epoksi.
Epoksidasi asimetris Sharples memanfaatkan selektivitas yang timbul dari koordinasi dengan alkohol alilik oleh penambahan agen khiral untuk mengontrol selektivitas.pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena relatif terhadap agen epoksidsi.
Kecenderungan terjadinya khelat heteroatom tegantug pada pereaksi yang digunakan. Zink borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang.hal ini disebabkan oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
Salah satu faktor utama untuk mengontrol diastereoselektivitas adalah pengaruh khelat gugus-gugus heteroatom tetangga.

B. Kontrol Stereo Pada Sistem Siklis
Selektivitas Markonikov/Anti-Markonikov
Masalah-masalah yang berkaitan dengan adisi secara regioselektif pada molekul-molekul siklis pada dasarnya sama seperti pada molekul-molekul asiklis. Sebagai contoh, reaksi HBr dengan metilsiklopentena merupakan regioselektivitas yang tinggi untuk produk Markonikov yang menghasilkan tersierbromida, 1-bromo-1-metilsiklopentana.

Aturan Bredt
Reaksi lain di mana regioselektivitas bersifat penting adalah pembentukan ikatan rangkap pada reaksi eliminasi. Regiokontrol pada eliminasi diperoleh dengan pengikatan basa pada molekul (basa internal untuk eliminasi syn) atau dengan pengikatan basa pada molekul seperti pada reaksi biomolekul (basa eksernal untuk eliminasi anti). Penambahan pada halida dengan kalium-t-butoksida dalam t-butanol menghasilkan antieliminasi, dan membentuk alkena yang lebih banyak tersubtitusi. Hal ini disebabkan sifat termodinamika reaksi dan persyaratan elektronik bahwa kedudukan gugus pergi antiterhadap hidrogen yang dilepaskan. Efek yang sama terjadi pada halida siklis seperti cis-2-1- metilsiklopentana, yang bila direaksikan dengan basa menghasilkan metilsiklopentana.


Retensi vs invarsi (kontrol diastereo)
     Reaksi molekuler siklis yang melibatkan pembentukan pusat-pusat khiral mirip seperti yang terjadi pada system asiklik. Reaksi asida (NaN3) dengan cis - 4 –t-butil-1-bromo-sikloheksana. Menghasilkan azida, dengan inversi konvigurasi penuh Melalui  jalur reaksi  SN2.contoh:

     Perbedaan utama antara system siklis dan systemansiklis adalah ketidakmampuan sistem siklis mengalami rotasi disekitar ikatan karbon-karbon yang menghasilkan perbedaan konfigurasi. 


Isomer-isomer cis-trans (diastereoselektivitas)
Pada system siklis, pengontrolan geometric cis-trans merupakan persoalan diastereoseletivitas. Konformasicicin, kemampuan kekonformasian pada keadaan transisi, dan stabilitas produk akhir, merupakan hal yang penting untuk mengkontrol dan memprediksi  stereokimia. Contoh: Reduksi 4-t-butilsilkoheksanon menunjukan kemantapan yang ditandai pelapisan hibrida melalui jalur a(perbandingan a : b = 91 : 9), selama reaksi dengan LiAlH4 yang menghasilkan trans-alkohol)

Pengaruh Khelasi dan Gugus Tetangga
Pengaruh gugus sederhana yang di pengaruhi pelepasan  “oksigen” ke ikatan rangkap  dua alcohol telah dikemikakan oleh Henberst dan Sharless. Ini merupakan pengaruh untuk reaksi asiklis.


     Pengaruh gugus seperti ini disebabkan oleh pengaruh khelasisubtituen heteroatom dengan pereakai. Pengaruh gugus tetangga dapat menjadi jelas dan dapat digunakan untuk mengarahkan steroekimia  dari suatu reaksi.
B.    Ring Formation
Pengenalan dari aturan Baldwin untuk penutupan cicin, mempelajari nukleofil, homolitik, dan proses penutupan cicinkationik, dan mendapatkan pola reaktifitas yang dapat relativdiprediksi.Pendekatan ini didasarkan pada persyaratan-persyaratan steriokimia dan sudut pendekatan yang memungkinkan untuk membawa ersama-sama dua pusat rebktif  bila dihubungkan dengan atom-atom (tether). Baldwin mengklasifikasikan penutupan cicin menjadi dua kategori :  EXO (aliran electron dari reaksi adalah eksternal terhadap cicin yang akan dibentuk) dan ENDO (aliran elektro didalamcicin yang akan dibntuk).jika atom yang diikat dinyatakan tet  dan cicin yang akan dihasilkan adalah 6.118. Peningkatan atom pada sp2disebut TRIG (membentuk cicin) dan peningkatan hibridisasi pada atom sp disebut DIG( pembentukan cicin).


Bila kita bicarakan aturan Baldwin, maka yang paling perluh dibicarakan adalah pertama-tama adalah persyaratan sudut peningkatan untuk membawa dua ujung raktif molekul bersama-sama. Elliot dan Graham-Richard menyatakan suatu metode untuk memprediksikan  sudut pendekatan yang cocok, yang haya didasarkan pada substrat. Pengggantian pada karbon sp3 pada umumnya melaui peningkatan dari bagian belakang dan gugus yang akan datang (X) harus mendekati karbon yang mengandung Y [ada sudut yang dekat dengan 180°.disini sudut ikat sekitar 120°,tetapi selama reaksi,atom  sp3 adalah tetrahedral  ( dengan sudut ikatan sekitar 109°)
FormationofCyclicCompounds : via CyclicTransition States
Cycloadditions (Sikloadisi)
Sikloadisi sangat kuat terjadi ketika penyerangan ke formasi terkontrol dari beberapa pusat stereogenik.
                
Reaksi diatas adalah reaksi Diels-Alder. Reaksi Diels-Alder merupakan cara terbaik untuk memperkenalkan beberapa pusat kiral baru dalam sekaligus. Contoh diatas produknya adalah asam rasemat 3. Wajah dienofil 2 adalah enansiotopik; jika serangan diena dari satu sisi 4a, maka didapat satu enansiomer (R)-3 dan jika diserang dari sisi 4b maka didapat (S)-3. Namun, sama sekali tidak penting sisi mana dari diena 1 yang bereaksi karena wajahnya homotopik.

Pada reaksi antara E,E-diena 5 dan asam tak jenuh6 dapat diharapkan untuk memberikan tambahan produk 7. Produk ini rasemik (±)-7 karena tidak membentuk enansiomer tunggal. Selektivitas dalam reaksi diatas berasal dari dua sumber (1) aspek stereospesifik, dimana stereokimia dalam bahan awal muncul dalam produk. Artinya, hubungan trans antara R dan CO2H dalam asam tak jenuh 6 muncul di produk 7sebagai hubungan trans. Diktat stereospesifik yang sama memastikan bahwa kedua gugus metil diena 5berakhir pada sisi yang sama dalam produk. Gugus metil saling mentransformasikan satu sama lain dalam produk hanya jika kita memulai dengan E,Z-diena. (2)aspek stereoselektif, dimana reaksi ini disebut sebagai endo-selektivitas. Pada selektivitas endo yang normal, kelompok yang menarik elektron dari dienofil akan lebih suka berada didekat dengan diena elektronik.


Ketika 5 bereaksi dengan 8, kita tahu bahwa kedua gugus metil harus berada di sisi yang sama dari molekul dan dua gugus CO2Me harus berada di sisi yang sama juga dari molekul.

Sumber:
            Sastrohamidjojo, H. 2009. Sintesis Senyawa Organik. Jakarta: Erlangga.
          Wyat, P dan S. Warren. 2007. OrganicSynthesis: StrategyandControl.England: John Wiley& Sons,   Ltd.

Pertanyaan :
1.    Bagaimana mengkontroljalannya reaksi, agar dihasilkan produk yang tinggi dengan hasil samping yang relatif kecil?
Bagaimana hubungan reaksi antara gugus penarik elektron dari dienofildengan produk yang dihasilkan dalam reaksi adisi dielsalder ?

44 komentar:

  1. terimakasih ats penjelasan materinya wulan
    11. salah satu yang dapat meningkatkan hadil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan, dimana jika semakin tinggi kepolaran maka dapat meningkatkan hasil rendemen produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping, dimana pelarut yang biasanya efektif digunakan adalah DMF/DMSO

    BalasHapus
  2. http://nurwahyuwulandari.blogspot.co.id/2018/04/stereocontrol-and-ring-formation.html?m=1

    jawab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  3. terima kasih atas materinya, menurut saya dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  4. terimakasih wulan,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  5. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  6. Materi yang menarik Wulan,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus

  7. jawab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus

  8. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  9. Hai wulan
    Saya akan menjawab pertanyaan pertama :
    Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.

    Semakin tinggi kepolaran pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping, dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.

    BalasHapus
  10. Terima kasih materinya. Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya :

    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  11. Terima kasih materinya. Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya :

    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  12. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  13. terima kasih materinya saya akan menjawab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  14. Menurut saya salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  15. terimakasih pemaparannya
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.

    BalasHapus
  16. hai wulan,menurut saya
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus

  17. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.

    BalasHapus
  18. 2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  19. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo

    BalasHapus

  20. Wukhoidatul malihah18 April 2018 14.38
    terimakasih ats penjelasan materinya wulan
    11. salah satu yang dapat meningkatkan hadil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan, dimana jika semakin tinggi kepolaran maka dapat meningkatkan hasil rendemen produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping, dimana pelarut yang biasanya efektif digunakan adalah DMF/DMSO

    BalasHapus
  21. ab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  22. Terimakasih materinya wulan
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.

    BalasHapus
  23. Menurut saya untuk jawaban no. 1 salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO. Sedangkan jawabab no. 2 dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  24. hai wulen , menurut saya :
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  25. Terimakasih materinya wulan , menurut saya :
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  26. Terimakasih wulan,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikum
      Ijin jawab ya wulan
      1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
      Terimakasih..
      Mohon koreksinya

      Hapus
  27. Baiklah wulan saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut

    jawab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  28. Baiklah wulan saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut

    jawab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  29. Terimakasih wulan
    Menurut saya
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  30. jawab:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  31. Menurut saya :
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  32. Menurut saya :
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  33. Manurut saya,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  34. terimakasih wulan,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  35. Halo Wulan, informasinya sangat menarik. Untuk jawaban dari pertanyaan nya no 2 adalah :
    Dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  36. Materi yang menarik Wulan,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  37. Manurut saya,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  38. Baiklah akan ana jawab

    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  39. Menurut saya, jawabannya:
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  40. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  41. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus
  42. 1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.

    BalasHapus
  43. Materi yang menarik kak Wulan,
    1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
    2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.

    BalasHapus

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Retrosynthetic Analysis

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Retrosynthetic Analysis             Analisis retrosintetik (retrosintesis) adala...