A.
Kontrol Stereo pada Sistem Asiklis.
Reaksi molekul asiklik dapat menghasilkan stereoisomer, dan
ketika seorang ahli kimia mengacu pada "mengendalikan stereokimia"
dalam reaksi seperti itu ada upaya untuk menghasilkan satu stereoisomer dalam
preferensi ke yang lain sebagai produk utama dari suatu reaksi. Situasi khas di
mana kontrol stereokimia penting adalah sebagai berikut:
Selektivitas Markonikov/Anti
Markonikov
Reaksi khas yang
menggambarkan adisi markonikov adalah reaksi HBr dengan 2-metil 2-butena yang
menghasilkan 2-bromo 2-metil butana. Reaksi adisi anti markonikov yang khas
adalah adisi boran pada alkena, yang menghasilkan alkohol pimer, setelah
oksidasi terhadap intermediet alkil boran. Jika reaksi menghasilkan
karbokation, maka orientasi Markonikov pasti dihasilkan. Jika diinginkan adisi
anti-Markonikov, maka pengubahan pada mekanisme reaksi harus terjadi.
Reaksi HBr dengan 2-metil-2-butena
yang menghasilkan 2-bromo-2-metil-butana.
Retensi vs Inversi Konfigurasi
Transformasi
kelompok fungsional sering dilanjutkan dengan retensi, rasemisasi atau inversi
pusat stereokimia. Jelas, penting untuk memprediksi stereoisomer mana yang
lebih disukai jika reaksi bersifat stereoselektif, dan juga penting untuk
mengantisipasi stereokontrol yang buruk dalam suatu reaksi. Dalam reaksi SN2,
kita tahu bahwa reaksi berlangsung dengan inversi stereokimia lengkap dan SN1
diprediksi untuk melanjutkan dengan rasemisasi lengkap atau parsial.. Contoh
sederhana untuk menginversi pusat stereokimia adalah mengkonversi gugus fungsi
menjadi gugus fungsi lainnya. Proses ini biasanya melibatkan alkohol atau
substrat amina. Jika alkohol dikonversi menjadi turunan dengan ikatan C – O
lemah serta adanya kecenderungan yang besar untuk terjadinya penggantian ,maka
tipe SN2 menjadi mungkin dengan inversi pusat stereogenik tersebut.
Contoh pengontrolan konfigurasi pusat khiral adalah konversi
alkohol sekunder khiral menjadi klorida sekunder yang sesuai dengan tionil
klorida
Selektivitas cis-trans
Kontrol pada
geometri cis-trans telah ditunjukkan pada reduksi alkuna
engan hidrogenasi katalitik atau dengan logam alkali. Katalis Lindlar
memungkinkan terjadinya reduksi secara selektif terhadap alkuna menjadi cis-alkena. Keadaan yang berlawanan, alkun dengan
logam alkali akan menghasilkan trans-alkena.
Sekali lagi, pengertian utama terhadap perbedaan dua mekanisme reaksi tersebut
memungkinkan pengontrolan geometri cis-trans produk akhir.
Katalis Lindlar memungkinkan terjadinya reduksi secara selektif
terhadap alkuna menjadi cis-alkena.
Selektivitas syn-anti
Reaksi enolat
merupakan contoh tentag kemampuan untuk mempengaruhi atau mengontrol
distereoselektivitas, dengan mengubah basa atau kondisi reaksi lain.
Produk-produk akhir dari serangkaian reaksi ini adalah syn diastereomer dan antidiastereomer.
Pada contoh ini, syn diol dibentuk melalui pelepasan
nukleofil hidroksida dari sisi belakang ke karbon yang kurang terhalang. Hasil
yang diperoleh adalah syn-diol.
Dalam beberapa hal,mungkin mengontrol pembukaan cincin epoksida,terutama
terhadap molekul siklis, seperti pada reaksi 1-fenilsikloheksena oksida dengan
hidroksida.
Khelasi Heteroatom
Salah satu faktor utama untuk
mengontrol distereoselektivitas adalah pengaruh khelat gugus-gugus heteroatom
tetangga (pengaruh gugus tetangga). Keadaan ini dapat ditunjukkan pada reaksi
alkohol alilikkhiral dengan asam peroksi. Koordinasi dengan oksigen dan
pelepasa oksigen elektrofilik dari sisi tersebut menghasilkan alkohol epoksi.
Epoksidasi
asimetris Sharples memanfaatkan selektivitas yang timbul dari koordinasi dengan
alkohol alilik oleh penambahan agen khiral untuk mengontrol
selektivitas.pengikatan alkohol alilik pada logam adalah penting untuk
pelepasan oksigen elektrofilik dan juga untuk pengontrolan orientasi alkena
relatif terhadap agen epoksidsi.
Kecenderungan
terjadinya khelat heteroatom tegantug pada pereaksi yang digunakan. Zink
borohidrida mengadakan koordinasi yang sangat kuat dengan heteroatom, tetapi
litium aluminium hidrida menunjukan selektivitas yang kurang.hal ini disebabkan
oleh koordinasi yang lemah dengan heteroatom.
Salah satu faktor utama untuk mengontrol
diastereoselektivitas adalah pengaruh khelat gugus-gugus heteroatom tetangga.
B. Kontrol Stereo Pada Sistem Siklis
Selektivitas
Markonikov/Anti-Markonikov
Masalah-masalah
yang berkaitan dengan adisi secara regioselektif pada molekul-molekul siklis
pada dasarnya sama seperti pada molekul-molekul asiklis. Sebagai contoh, reaksi
HBr dengan metilsiklopentena merupakan regioselektivitas yang tinggi untuk
produk Markonikov yang menghasilkan tersierbromida,
1-bromo-1-metilsiklopentana.
Aturan Bredt
Reaksi lain di mana
regioselektivitas bersifat penting adalah pembentukan ikatan rangkap pada
reaksi eliminasi. Regiokontrol pada eliminasi diperoleh dengan pengikatan basa
pada molekul (basa internal untuk eliminasi syn)
atau dengan pengikatan basa pada molekul seperti pada reaksi biomolekul (basa
eksernal untuk eliminasi anti).
Penambahan pada halida dengan kalium-t-butoksida dalam t-butanol menghasilkan
antieliminasi, dan membentuk alkena yang lebih banyak tersubtitusi. Hal ini
disebabkan sifat termodinamika reaksi dan persyaratan elektronik bahwa
kedudukan gugus pergi antiterhadap
hidrogen yang dilepaskan. Efek yang sama terjadi pada halida siklis seperti cis-2-1- metilsiklopentana,
yang bila direaksikan dengan basa menghasilkan metilsiklopentana.
Retensi vs invarsi (kontrol
diastereo)
Reaksi molekuler siklis yang melibatkan pembentukan pusat-pusat khiral
mirip seperti yang terjadi pada system asiklik. Reaksi asida (NaN3)
dengan cis - 4 –t-butil-1-bromo-sikloheksana. Menghasilkan azida, dengan
inversi konvigurasi penuh Melalui jalur
reaksi SN2.contoh:
Perbedaan utama antara system siklis dan systemansiklis adalah
ketidakmampuan sistem siklis mengalami rotasi disekitar ikatan karbon-karbon
yang menghasilkan perbedaan konfigurasi.
Isomer-isomer cis-trans
(diastereoselektivitas)
Pada system siklis,
pengontrolan geometric cis-trans merupakan persoalan diastereoseletivitas.
Konformasicicin, kemampuan kekonformasian pada keadaan transisi, dan stabilitas
produk akhir, merupakan hal yang penting untuk mengkontrol dan
memprediksi stereokimia.
Contoh: Reduksi 4-t-butilsilkoheksanon menunjukan kemantapan yang ditandai
pelapisan hibrida melalui jalur a(perbandingan a : b = 91 : 9), selama reaksi dengan LiAlH4 yang menghasilkan trans-alkohol)
Pengaruh Khelasi dan Gugus Tetangga
Pengaruh gugus
sederhana yang di pengaruhi pelepasan “oksigen”
ke ikatan rangkap dua
alcohol telah dikemikakan oleh Henberst dan Sharless. Ini merupakan pengaruh
untuk reaksi asiklis.
Pengaruh gugus seperti ini disebabkan
oleh pengaruh khelasisubtituen heteroatom dengan pereakai. Pengaruh gugus
tetangga dapat menjadi jelas dan dapat digunakan untuk mengarahkan
steroekimia dari suatu
reaksi.
B.
Ring Formation
Pengenalan dari
aturan Baldwin untuk penutupan cicin, mempelajari nukleofil, homolitik, dan
proses penutupan cicinkationik, dan mendapatkan pola reaktifitas yang dapat
relativdiprediksi.Pendekatan ini didasarkan pada persyaratan-persyaratan
steriokimia dan sudut pendekatan yang memungkinkan untuk membawa ersama-sama
dua pusat rebktif bila
dihubungkan dengan atom-atom (tether). Baldwin mengklasifikasikan penutupan
cicin menjadi dua kategori : EXO
(aliran electron dari reaksi adalah eksternal terhadap cicin yang akan
dibentuk) dan ENDO (aliran elektro didalamcicin yang akan dibntuk).jika atom
yang diikat dinyatakan tet dan cicin yang akan
dihasilkan adalah 6.118. Peningkatan atom pada sp2disebut TRIG
(membentuk cicin) dan peningkatan hibridisasi pada atom sp disebut DIG(
pembentukan cicin).
Bila kita bicarakan aturan Baldwin,
maka yang paling perluh dibicarakan adalah pertama-tama adalah persyaratan
sudut peningkatan untuk membawa dua ujung raktif molekul bersama-sama. Elliot
dan Graham-Richard menyatakan suatu metode untuk memprediksikan sudut pendekatan yang cocok, yang haya
didasarkan pada substrat. Pengggantian pada karbon sp3 pada umumnya melaui peningkatan dari
bagian belakang dan gugus yang akan datang (X) harus mendekati karbon yang
mengandung Y [ada sudut yang dekat dengan 180°.disini sudut ikat sekitar
120°,tetapi selama reaksi,atom sp3 adalah tetrahedral ( dengan sudut ikatan sekitar 109°)
FormationofCyclicCompounds : via CyclicTransition States
Cycloadditions (Sikloadisi)
Sikloadisi sangat kuat terjadi ketika
penyerangan ke formasi terkontrol dari beberapa pusat stereogenik.
Reaksi diatas adalah reaksi Diels-Alder. Reaksi Diels-Alder
merupakan cara terbaik untuk memperkenalkan beberapa pusat kiral baru dalam
sekaligus. Contoh diatas produknya adalah asam rasemat 3. Wajah dienofil 2 adalah enansiotopik; jika serangan
diena dari satu sisi 4a,
maka didapat satu enansiomer (R)-3 dan jika diserang dari sisi 4b maka didapat (S)-3. Namun, sama sekali
tidak penting sisi mana dari diena 1 yang bereaksi karena wajahnya
homotopik.
Pada reaksi antara E,E-diena 5 dan asam tak jenuh6 dapat diharapkan untuk memberikan
tambahan produk 7. Produk ini rasemik (±)-7 karena tidak
membentuk enansiomer tunggal. Selektivitas dalam reaksi diatas berasal dari dua
sumber (1) aspek
stereospesifik, dimana stereokimia dalam bahan awal muncul dalam produk.
Artinya, hubungan trans antara R dan CO2H dalam
asam tak jenuh 6 muncul di produk 7sebagai hubungan trans. Diktat stereospesifik
yang sama memastikan bahwa kedua gugus metil diena 5berakhir pada sisi yang sama
dalam produk. Gugus metil saling mentransformasikan satu sama lain dalam produk
hanya jika kita memulai dengan E,Z-diena.
(2)aspek stereoselektif, dimana reaksi ini disebut sebagai
endo-selektivitas. Pada selektivitas endo yang normal, kelompok yang menarik
elektron dari dienofil akan lebih suka berada didekat dengan diena elektronik.
Ketika 5 bereaksi dengan 8, kita tahu bahwa kedua gugus
metil harus berada di sisi yang sama dari molekul dan dua gugus CO2Me
harus berada di sisi yang sama juga dari molekul.
Sumber:
Sastrohamidjojo, H. 2009. Sintesis Senyawa
Organik. Jakarta: Erlangga.
Wyat, P dan S.
Warren. 2007. OrganicSynthesis:
StrategyandControl.England: John Wiley& Sons, Ltd.
Pertanyaan :
1.
Bagaimana mengkontroljalannya
reaksi, agar dihasilkan produk yang tinggi dengan hasil samping yang relatif
kecil?
Bagaimana hubungan reaksi antara
gugus penarik elektron dari dienofildengan produk yang dihasilkan dalam reaksi adisi
dielsalder ?
terimakasih ats penjelasan materinya wulan
BalasHapus11. salah satu yang dapat meningkatkan hadil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan, dimana jika semakin tinggi kepolaran maka dapat meningkatkan hasil rendemen produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping, dimana pelarut yang biasanya efektif digunakan adalah DMF/DMSO
http://nurwahyuwulandari.blogspot.co.id/2018/04/stereocontrol-and-ring-formation.html?m=1
BalasHapusjawab:
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
terima kasih atas materinya, menurut saya dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
BalasHapusterimakasih wulan,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
BalasHapus2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Materi yang menarik Wulan,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
BalasHapusjawab:
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Hai wulan
BalasHapusSaya akan menjawab pertanyaan pertama :
Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.
Semakin tinggi kepolaran pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping, dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
Terima kasih materinya. Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya :
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Terima kasih materinya. Saya akan mencoba menjawab pertanyaannya :
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
BalasHapus2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
terima kasih materinya saya akan menjawab:
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Menurut saya salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
BalasHapus2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
terimakasih pemaparannya
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
hai wulan,menurut saya
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
BalasHapusdalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo
BalasHapus
BalasHapusWukhoidatul malihah18 April 2018 14.38
terimakasih ats penjelasan materinya wulan
11. salah satu yang dapat meningkatkan hadil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan, dimana jika semakin tinggi kepolaran maka dapat meningkatkan hasil rendemen produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping, dimana pelarut yang biasanya efektif digunakan adalah DMF/DMSO
ab:
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Terimakasih materinya wulan
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
Menurut saya untuk jawaban no. 1 salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO. Sedangkan jawabab no. 2 dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
BalasHapushai wulen , menurut saya :
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Terimakasih materinya wulan , menurut saya :
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Terimakasih wulan,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Assalamu'alaikum
HapusIjin jawab ya wulan
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
Terimakasih..
Mohon koreksinya
Baiklah wulan saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut
BalasHapusjawab:
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Baiklah wulan saya akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut
BalasHapusjawab:
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Terimakasih wulan
BalasHapusMenurut saya
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
jawab:
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Menurut saya :
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Menurut saya :
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Manurut saya,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
terimakasih wulan,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Halo Wulan, informasinya sangat menarik. Untuk jawaban dari pertanyaan nya no 2 adalah :
BalasHapusDalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Materi yang menarik Wulan,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Manurut saya,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Baiklah akan ana jawab
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
Menurut saya, jawabannya:
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
BalasHapus2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
BalasHapus2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.
1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
BalasHapusMateri yang menarik kak Wulan,
BalasHapus1.Salah satu faktor yang dapat meningkatkan hasil produk sintesis adalah pelarut yang digunakan.. dimana semakin tinggi kepolaran dari pelarut aprotik maka dapat meningkatkan hasil rendeman produk yang diinginkan dan meminimalisir hasil samping , dimana pelarut yang efektif digunakan adalah DMF/DMSO.
2. dalam reaksi diels alder, interaksi antara gugus penarik elektron dengan dienofilik dapat menghasilkan dua kemungkinan produk yang tergantung pada keadaan reaksi. saat reaksi berjalan pada suhu yang tinggi, maka dia terkontrol secara termodinamik yang menyebabkan produk lebih stabil dan disebut sebagai produk ekso, sedangkan saat terkontrol secara kinetik (pada suhu relatif rendah) akan menghasilkan produk yang lebih dominan (banyak) dan disebut produk endo.